Wikipedia

Hasil penelusuran

Rabu, 12 Desember 2018

KOTA KEBUMEN

Kebumen adalah sebuah kecamatan yang juga merupakan ibukota Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Luas wilayah Kecamatan Kebumen 42,04 km² terdiri atas 24 Desa, 5 Kelurahan, 138 RW, dan 554 RT. Jumlah penduduk Kecamatan Kebumen berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kebumen pada Tahun 2015 sebanyak 121.580 jiwa yang terdiri dari laki-laki 60.579 jiwa dan perempuan 61.001 jiwa. Walaupun Kecamatan Kebumen menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Kebumen tetapi jumlah penduduk Kecamatan Kebumen terbanyak kedua di Kabupaten Kebumen setelah Kecamatan Karanganyar yang terletak 22 Km sebelah barat Kota Kebumen.
                            


Kebumen
Ibu kota kabupaten
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenKebumen
Peresmian ibu kota 1950
Dasar hukum UU No. 13/1950
Luas
 • Total 42.04 km2 (16.23 sq mi)
Penduduk
 • Total 121,580 Jiwa
Zona waktuWIB


Desa/Kelurahan

Desa

Kecamatan Kebumen di bagi menjadi 24 desa, yaitu:

Kelurahan

Kecamatan Kebumen di bagi menjadi 5 kelurahan, yaitu:
  1. Kelurahan Kebumen
  2. Kelurahan Panjer
  3. Kelurahan Bumirejo
  4. Kelurahan Tamanwinangun
  5. Kelurahan Selang

Batas wilayah

Utara Kecamatan Alian
Selatan Kecamatan Buluspesantren
Barat Kecamatan Pejagoan dan Kecamatan Klirong
Timur Kecamatan Alian, Kecamatan Poncowarno dan Kecamatan Kutowinangun

Geografis

Kecamatan Kebumen terletak pada 7°40′15.3″S 109°39′39.0″E. Topografi wilayah Kecamatan Kebumen sebagian besar merupakan dataran rendah dengan ketinggian antara 22-150 meter di atas permukaan air laut. Wilayah tertinggi berada di bagian utara pada Perbukitan Wadang-Sumbul yang meliputi Desa Gemeksekti dan Desa Jemur. Selain itu dibagian timur terdapat Perbukitan Bulupitu yang meliputi Desa Argopeni dan Desa Roworejo. Kecamatan Kebumen dilintasi dua sungai besar yakni Sungai Luk Ulo disebalah barat dan Sungai Kedungbener disebalah timur.

Sejarah rakyat

Nama Kebumen konon berasal dari kabumian yang berarti sebagai tempat tinggal Kyai Bumi setelah dijadikan daerah pelarian Pangeran Bumidirja atau Pangeran Mangkubumi dari Mataram pada 26 Juni 1677, saat berkuasanya Sunan Amangkurat I. Sebelumnya, daerah ini sempat tercatat dalam peta sejarah nasional sebagai salah satu tonggak patriotik dalam penyerbuan prajurit Mataram pada zaman Sultan Agung ke benteng pertahanan Belanda di Batavia. Saat itu Kebumen masih bernama Panjer.
Salah seorang cicit Pangeran Senopati yaitu Bagus Bodronolo yang dilahirkan di Desa Karanglo, Panjer, atas permintaan Ki Suwarno, utusan Mataram yang bertugas sebagai petugas pengadaan logistik, berhasil mengumpulkan bahan pangan dari rakyat di daerah ini dengan jalan membeli. Keberhasilan membuat lumbung padi yang besar artinya bagi prajurit Mataram, sebagai penghargaan Sultan Agung, Ki Suwarno kemudian diangkat menjadi Bupati Panjer, sedangkan Bagus Bodronolo ikut dikirim ke Batavia sebagai prajurit pengawal pangan.



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar